Yuk Intip Bisnis Menguntungkan dari Budidaya Belut

Belut merupakan salah satu hewan yang dapat ditemui di perairan dengan tingkat lumpur tinggi seperti persawaahan. Sayangnya, saat ini daerah persawaan berubah menjadi daerah pemukiman warga. Apabila jumlah persawahan semakin menipis, maka habitat belut pun terancam. 

Padahal, daging belut memiliki rasa khas yang sedap dengan berbagai jenis hidangan. Jikapun ada yang membudidayakannya, terbilang cukup langka. Bagaimana budidaya belut dapat menguntungkan?

Daging Belut Banyak Digemari

Dilansir Harapan Rakyat, pembudidayaan hewan belut memang belum banyak ditemukan di Indonesia. Padahal budidaya hewan sawah satu ini tidak kalah menguntungkan, seperti membudidayakan hewan lainnya. Belum lagi dengan banyaknya peminat,membuatnya banyak dicari di pasaran. 

Alasan yang membuatnya banyak diburu karena rasa dagingya yang khas, terasa gurih di lidah, dan mudah mengolahnya. Terutama ketika jumlahnya masih banyak, belut banyak ditemukan di daerah persawahan. 

Aman dikonsumsi oleh siapa saja, membuatnya aman dikonsumsi anak hingga anak dewasa. Bahkan menurut beberapa sumber, siapapun yang mengkonsumsi daging belut akan menambah vitalitas.

Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menyarankan untuk mengkonsumsi daging belut, ketika tubuh membutuhkan tenaga lebih.Tidak hanya berlaku bagi tubuh manusia, namun berpengaruh baik bagi ayam bangkok. 

Habitat Asli Sang Belut

Ketika persawahan masih terhampar luas selama mata memandang, anda dapat dengan mudah menangkap beberapa ekor belut dengan mudah. Namun perlahan belut semakin sulit ditemui, karena lahan persawahan telah berubah wujud menjadi daerah pemukiman. 

Dari beberapa sumber menyatakan bahwa, kelangkaan tersebut tidak hanya dari faktor berkurangnya lahan persawahan. Namun juga dapat menandakan adanya kerusakan lingkungan yang cukup parah.

Rasa dagingnya yang sedap, membuatnya sering diburu untuk dikonsumsi. Semakin sering diburu, maka populasinya akan semakin berkurang tiap tahunnya. Hasil tangkapan dari alam, dirasa kurang cukup memenuhi kebutuhan pasar. 

 

Oleh karenanya, budidaya belut dirasa mampu menghasilkan keuntungan. Hal ini semakin diperkuat, dengan jumlah peminat yang belum terlalu tinggi untuk membudidayakannya.

Salah Satu Pelopor Budidaya

Melihat adanya peluang untuk menghasilkan uang, menjadikan salah satu warga dari Kota Banjar bernama Sendika (37) untuk melakukan budidaya.

Bertempat tinggal di Dusun Sinargalih RT 04/05, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, dirinya merintis karir dengan membudidayakan hewan licin tersebut di kolam di sekitar rumahnya. Belut yang dibudidayakannya, merupakan belut yang biasa ditemukan di daerah persawahan.

Awal bermulanya ide untuk membudidayakan hewan kicin tersebut, adalah kecintaannya terhadap daging belut. Dari rasa cintanya terhadap cita rasa daging belut, membuatnya ingin membudidayakannya untuk mendatangkan keuntungan. 

Alasannya karena, harga belut di pasaran cukup tinggi per kilonya. Sejak saat itulah, beliau pun bertekat untuk membudidayakannya saja. Selain dapat dikonsumsi sendiri, belut juga bisa dijual kembali dengan harga melambung.  

Harga Belut Di Pasaran

Cita rasa gurih nan menggoda, membuatnya dicintai di berbagai kalangan. Rasa yang ditawarkan, sebanding lurus dengan harga yang ditawarkan. Untuk mendapatkan kelezatan dagingnya, anda perlu merogoh kantong  sekitar Rp. 50 ribu per kilo nya. 

Harga tersebut akan anda temukan pada hari hari seperti biasa. Namun angka tersebut terus meningkat tajam, hingga menyentuh angka Rp. 90 ribu per kilonya. 

Belajar Untuk Membudidayakannya

Sebelum memulai membudidayakannya, dia mengawalinya dengan mempelajari cara budidaya hewan belut dari berbagai media. Mulai dari membaca berbagai buku yang berkaitan dengan belut, hingga berkonsultasi dengan para pembudidaya belut yang ada di sosial media. 

Dari kegigihannya belajar, akhirnya beliau mendapatkan ilmu yang diinginkannya. Ilmu yang telah didapatkan, sesegra mungkin dipraktekkannya. 

Diawali dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk membuat sebuah kolam. Dilanjutkan dengan mempraktekkan segala ilmu yang didapatkan, kemudian usahanya berhasil dengan baik. 

 

Belut sawah yang tadinya dibudiyakan, kini sudah berkembangbiak dan jumlahnya terus meningkat. Keberhasilan tersebut, membuatnya antusias untuk melanjutkan usahanya tersebut hingga sukses di kemudian hari. 

Menurut beliau, dirinya memiliki penagalaman berharga selama membudidayakan hewan satu ini. Sebab beliau merasakan dari menangkap si belut, menjaringnya, dan kemudian sebagian membeli. 

Berawal dari 2 kg belut yang belaiu budidayakan, kini sudah berjumlah 37 kg dalam setahum. Bukankah jumlah tersebut sangatlah tinggi? Bayangkan saja berapa keuntungan yang akan diraup dari budidaya belut dalam setahun terakhir. 

Hingga tulisan ini dimuat, kini Sendika telah memiliki setidaknya 4 buah kolam yang digunakan untuk membudidayakan hewan licin satu ini.

Jika dilihat, kolam yang dimiliki cukup sederhana dan cenderung ala kadarnya. Namun menurut kenalannya, beliau sudah berhasil melakukannya dengan baik. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari usahanya yang sering dijadikan sebagai rujukan, bagi siapapun yang ingin membudidayakannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *